
Direktur BSN, Fitri Aryani, menjelaskan Ngaji Plastik bertujuan memberikan pemahaman bagaimana mengendalkikan sampah plastik. Penanganan sampah platik juga menjadi salah satu program yang dicanangkan Pemerintah.
“Jadi ini sebagai follow up atau kampanye stop penggunaan plastik, baik berupa kantong plastik maupun sedotan plastik. Kedua penggunaan ini merupakan dua dari sepuluh penggunanan terbanyak di Indonesia,” kata Fitri.
Upaya kedua ini memberikan kontribusi pengurangan sampah plastik di lautan.
Ngaji diambil sebagai metode karena kegiatan ngaji akrab dengan masyarakat dan warga NU. “Ngaji biasanya untuk memberikan pengetahuan agama, lalu sosial kemanusiaan. Apa salahnya sekarang kegiatan ngaji untuk mengatasi isu lingkungan dalam hal ini sampah plasti,” ujar Fitri.
Sasaran awal kegiatan tersebut adalah anak-anak, menurut Fitri karena anak-anak adalah investasi besar untuk masa depan.
“Kalau mau lingkungan kita lestari, anak-anak ini punya peran ke depan. Mungkin hasil yang kita petik tidak sekarang, bisa belasan atau puluhan tahun lagi. Itu penting itu mengantisipasi di mana kita diramalkan kalau tidak bisa mengendalikan jumlah plastik akan memenuhi lautan Indonesia,” paparnya lagi.
Ia mengatakan bersyukur karena antusias peserta. “Kalau dari resepons anak-anak ini selama pelatihan yang selalu bertanya, boleh datang lagi kapan, ini menunjukkan antusias mereka,” ujarnya.
Adapun para peserta berasal dari lingkungan sekitar Gedung PBNU, karena sebelum memberikan pemahaman ke lingkungan yang lebih luas, sangat baik bila dimulai dengan mengajak masyarakat terdekat.
Selain itu, Ngaji Plastik juga dilakukan di beberapa sekolah yang mengundang tim BSN. Pada kegiatan Ngaji Plastik peserta diajari tekni membuat ekobrik. Pertama sampah plastic dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke dalam botol bekas yang juga berupa sampah.
Fitri menekankan target utama dari kegiatan ini adalah pengurangan konsumsi plastik, yaitu agar anak-ana bijaksana pada saat jajan bisa memilah dan memilih makanan yang tidak menghasilkan sampah. “Kemudian tergat kedua minimal bisa dengan bijak mengelola plastik yang dihasilkan, bukan langsung membuat produk,” tambahnya.
Ngaji Plastik di BSN dijadwalkan setiap dua minggu. Ngaji Plastik pertama berlangsung pertengahan Juli 2018.
Ngaji Plastik, Upaya LPBINU Tanggulangi Persoalan Sampah