Surabaya, LPBI NU
Sebagai upaya mengukur dan mengembangkan capaian dari implementasi program, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) melakukan Evaluasi Program Penguatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana di empat Kabupaten.
Evaluasi diikuti oleh 34 orang yang berasal dari Tim Pelaksana Program dari Kabupaten Malang, Sampang, Situbondo, dan Trenggalek dan Tim dari PP LPBINU. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari di Graha Residen Surabaya, 4-7 Juli 2015.
Dalam kegiatan evaluasi program ini diurai capaian, kendala, dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program selama satu tahun, serta strategi keluar yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam kegiatan ini peserta saling bertukar gagasan dan pengalaman berharga yang dapat menjadi pembelajaran bagi masing-masing kabupaten. Dalam kegiatan ini juga diharapkan ada analisis capaian dan pembelajaran dari Program PPK, serta adanya rumusan rencana tindak lanjut masing-masing kabupaten setelah program berakhir.
Selama kurang lebih satu tahun terakhir, LPBINU dengan dukungan Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) telah melaksanakan Program Penguatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana (PPK) di empat Kabupaten di Jawa Timur. Selama satu tahun pelaksanaan, program PPK telah berhasil menyusun dokumen perencanaan penanggulangan bencana tingkat kabupaten, di antaranya dokumen induk dalam penanggulangan bencana yaitu dokumen Rencana Penanggulangan Bencana dan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RPB dan RAD-PRB).
Selain itu, program juga telah berhasil menyusun dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) sebagai pedoman teknis bagi para pihak dalam penanganan bencana di masing-masing kabupaten. Di Trenggalek telah berhasil disusun dokumen Renkon Tsunami, Di Sampang dokumen Renkon Banjir, di Malang dokumen Renkon Erupsi Gunung Bromo dan dokumen Renkon banjir bandang di Kabupaten Situbondo.
Selain itu, melalui program PPK, LPBINU juga berhasil membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB)sebagai wadah para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten dalam upaya Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana.
Evaluasi Program PPK dibuka oleh Ketua PBNU, KH. Abbas A. Mu’in. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan Evaluasi setelah pelaksanaan suatu program/kegiatan merupakan suatu tradisi yang harus terus dikembangkan di kalangan NU. Ini merupakan sesuatu yang baik dan LPBINU sudah memulainya. Dalam sebuah program terdapat empat komponen, yaitu perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Berkaitan dengan hal itu, evaluasi ini menjadi penting dilakukan untuk mengukur dan melihat capaian program yang dilaksanakan.Selanjutnya, diharapkan LPBINU dapat memerankan fungsi dakwah dalam penanggulangan bencana.
Ketua PP LPBINU, Avianto Muhtadi dalam sambutannya memaparkan capaian-capaian program PPK selama satu tahun. Capaian program PPK di masing-masing kabupaten cukup beragam. Menurutnya, salah satu penyebab tidak seragamnya capaian program tersebut adalah karena kapasitas BPBD dan Tim Lokal LPBINU di masing-masing kabupaten yang beragam.
LPBINU berharap hasil Evaluasi ini dapat didokumentasikan dengan baik karena akan dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan program di daerah lain. Selain itu, capaian program yang sudah diraih diharapkan dapat terus dikembangkan oleh LPBINU di empat kabupaten agar upaya penanggulangan bencana khususnya pegurangan risiko bencana dapat terus dilakukan dan semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama di daerah yang rawan bencana.